Mengingkap tirai hati,
Mengintai keampunan,
Di halaman subur rahmat-Mu Tuhan.
Tiap jejak nan bertapak,
Debu kejahilan,
Akan ku jirus dengan madu keimanan.
Tak ternilai air mata dengan permata,
Yang bisa memadamkan api neraka,
Andai benar air mengalir dari nasuhan nurani,
Takkan berpaling pada palsu duniawi.
Destinasi cinta yang kucari,
Sebenarnya terlalu hampir,
Hanya kabur kerana dosa,
Di dalam hati....
Telah ku redah daerah cinta,
Yang lahir dari wajah yang hampa,
Tiada tenang ku temui,
Hanya kecewa....menyelubungi.
Oh gelintar segenap maya,
Dambakan sebutir hakikat,
Untuk ku semai menjadi sepohon makrifat,
Moga dapat ku berteduh,
Di rendang kasihMu.
Namun ranjaunya takkan sunyi,
Selago denyut nadi belum berhenti,
Durjana syaitan kan cuba menodai,
Segumpal darah yang bernama hati.
Lestarikan wali kalbuku oh Tuhanku,
Leraikan aku dari pautan nafsu,
Biarpun sukar bagiku melaman redha-Mu,
Namun kasihku mengharap ampunan-Mu,
Wahai Tuhanku.....Ya Allah.
